Tulisan berikutnya berkaitan dengan strategi menjadi penulis yaitu memfokuskan pada kebutuhan. Jika seorang dosen, maka yang perlu diperhatikan dia homebase dimana dan mengajar mata kuliah utama itu apa? Jika seorang dosen homebase nya di program studi hukum Islam, dan mata kuliahnya fiqh siyasah, maka tulisan-tulisanya mengarah kepada mata kuliah utama yang diampu, baik menulis dalam bentuk buku ajar, monograf, pengabdian kepada masyarakat [PKM], opini, seminar dan lain-lain.
Kita anda menjadi seorang dosen mungkin punya latarbelakang menjadi seorang penyair atau penulis buku motivasi. Bisa jadi anda termasuk orang yang sangat produktif menulis hal-hal yang berkaitan dengan hal-hal tersebut. memang tidak harus dimatikan bakat tersebut. silahkan kembangkan, karena bakat anda bisa memberi kemanfaatan yang baik untuk pribadi anda di masa-masa mendatang. Tapi yang tidak boleh dilupakan yaitu, bahwa ada tugas dosen yang tidak boleh dilupakan yaitu melakukan penelitian dan pengabdian yang berkaitan dengan produk yang berupa tulisan karya ilmiah, mau tidak mau anda harus menulis sesuai dengan mata kuliah utama yang diampu oleh anda. Jika tidak, maka tulisan-tulisan anda akan ditolak untuk kenaikan kepangkatan, BKD, dan sertifikasi dosen [serdos]. Jika ini terjadi, sangat disayangkan, tulisan anda tidak membantu pada aspek administrasi dosen yang sangat dibutuhkan oleh anda.
Ketika anda seorang guru spesifikasi menulis juga menjadi sangat penting. Tentu tidak lucu ketika seorang guru matematika menulis karya ilmiah berkaitan dengan puisi. Walaupun memang dalam hal-hal tertentu anda mendapat nilai plus dari sekolah karena mempunyai bakat menulis dalam bidang puisi, bahkan bisa juga menjadi kebanggaan instansi tempat anda mengajar. Karena memang hal yang lumrah, pendidik di Indonesia kadang multitalenta, guru matematika jago olah raga angkat besi, tapi kurang pandai menghitung. Guru bahasa arab lebih suka mengajar biologi, tapi takut dengan pelajaran bahasa arab itu sendiri. Hal-hal yang seperti ini masih sering ditemukan, walaupun semakin mengecil jumlahnya.
Hal yang tidak boleh dianggap remeh berkaitan dengan kebutuhan dalam tulis-menulis yaitu ada kemampuan bisa mengetik dengan menggunakan computer. Ini suatu kebutuhan. Tentu mengetiknya tidak dengan menggunakan sebelas jari [ istilah lain mengetik hanya menggunakan dua telunjuk, kanan-kiri]. Mengetik yang baik yaitu menggunakan sepuluh jari. Keahilan ini sangat membantu sekali mengerjakan tugas-tugas anda sebagai dosen maupun guru. Tentu sangat repot ketika anda mampu menulis dengan baik, tapi tidak bisa mengetik, maka anda selalu membutuhkan jasa orang lain yang mempunyai keahlian seperti itu. Jika ini hanya diperlukan untuk internal, masih bisa dimaklumi. Tapi jika suatu saat anda mengikuti suatu pelatihan keahlian atau anda diangkat menjadi pejabat structural di kampus yang mengharuskan menggunakan laptop, maka anda akan merasa tertekan dan minder. Itu sebabnya, sebelum hal ini terjadi, lebih baik menyiapkan keahlian mengetik sepuluh jari.
Menulis atau mengetik dengan model sepuluh jari sebenarnya bukan hal yang sangat sulit. Saya kira biasa-biasa saja. Memang butuh latihan. Bisa melalui kursus atau latihan sendiri melalui berbagai media yang telah disediakan secara online baik dalam bentuk tulisan atau tutorial melalui youtube.
Pengalaman saya pribadi ketika belajar mengetik sepuluh jari cukup unik, yaitu mencari keyboard bekas. Ma’lum saya tidak mempunyai biaya untuk kursus mengetik. Ini sekitar tahun 2011-an, saat saya baru mendaftar menjadi mahasiswa program doktor. Setelah mendapat keyboard, saya pun menulis huruf-huruf di jari-jari saya. Lalu saya hapalkan. Sekitar dua hari sudah hapal. Lalu saya praktekan. Setiap hari walau hanya setengah jam, saya menempelkan jari-jari di keyboard. Setelah merasa sudah bisa, saya pun pergi ke rental computer dan belajar menulis di tempat tersebut. jadi hamper setiap hari ketika ada waktu luang, saya pergi ke warung internet [warnet]. Dan usaha saya pun berhasil, sekitar 1 bulan, saya pun sudah bisa menulis.
Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka akan mendapatkan apa yang dia inginkan.