FILSAFAT ILMU DAN PENGEMBANGAN METODE ILMIAH
Filsafat mempunyai karakteristik sebagai berikut: pertama, berpikir kritis; kedua berpikir dalam bentuknya yang sistematis; ketiga, menghasilkan sesuatu yang runtut; keempat, berpikir secara rasional; kelima bersifat komprehensif.
Filsafat ilmu mengandung konsepsi dasar yang mencakup hal-hal sebagai berikut: pertama, sikap kritis dan evaluative terhadap kriteria ilmiah; kedua, sikap sistematis berpangkal pada metode ilmiah; ketiga, sikap analisis objektif, dan falsafah atas landasan ilmiah; keempat, sikap konsisten dalam bangunan teori serta tindakan ilmiah.
Filafat ilmu secara umum menjawab pertanyaan sebagai berikut: pertama, apa tujuan dari ilmu dan apa itu metode? Kedua, bagaimana teori ilmiah dan hubungannya dengan dunia secara luas. Ketiga, apa saja yang membangun struktur teori dan konsep seperti causation (sebab akibat dan ilat), eksplanasi (penjelasan), konfirmasi, teori, eksprerimen, model, reduksi, dan sejumlah probalitasnya. Keempat, apa saja aturan dalam pengembangan ilmu.
HAKIKAT METODE ILMIAH
Metode ilmiah merupakan prosedur atau cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang disebut dengan ilmu atau pengetahuan yang disebut dengan ilmu atau pengetahuan ilmiah. Epistemology (filsafat pengetahuan) merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan dalam kajian filsafat. Dengan demikian, metode ilmiah merupakan epistemology ilmu yang mengkaji sumber-sumber untuk memperoleh kajian yang benar.
Beberapa karakteristik dalam metode ilmiah sebagai berikut:
- Logis artinya merujuk pada metode ilmiah tergantung dari argumentasi ilmiah. Kesimpulan rasional diturunkan dari bukti yang ada.
- Testability artinya penelitian ilmiah harus dapat menguji hipotesis dengan pengujian statistic yang menggunakan data yang dikumpulkan.
- Objektif artinya hasil yang diperoleh ilmuwan yang lain akan sama apabila studi yang sama dilakukan pada kondisi yang sama.
- Konseptual dan teoritis artinya ilmu pengetahuan mengandung arti pengembangan suaatu struktur konsep dan teoritis untuk menuntun dan mengarahkan upaya penelitian.
- Empiris artinya metode ilmiah pada prinsipnya berstandar pada realitas.
- Sistematis artinya metode ilmiah mengandung arti suatu prosedur yang cermat.