Imam Ghozali, Dosen STAIN Bengkalis
Anda boleh berkata bahwa Allah mendengar doa hamba-hamba-Nya dimanapun berada. Itu tidak salah. Namun kenapa Allah membedakan status Masjid Haram, Masjid Nabawi dan masjid-masjid yang ada di sekitar rumah anda? bayangkan saja, Nabi dawuh begini : “Pahala sholat di Masjid Haram 100.000, dan di Masjid Madinah 1000. Artinya, jika sekali sholat di masjid mu umpamanya hanya mendapat 1 atau 27 pahala, maka anda membutuhkan 100.000 ribu kali pahala untuk mengejarnya. Ini artinya, Tuhan dan Rasul- Nya sedang menunggu hamba-hamba-Nya agar mendekat sedekat-dekatnya melalui simbol Surga di Dunia yaitu Baitullah. Itu bukan diskriminasi tempat, tapi pembuktian cinta yang tepat.
Saya dan anda menyakini bahwa doa selalu diijabahkan oleh Allah s.w.t. Tapi ada kelompok para muhibin yang kecintaan kepada Allah dan Rasul nya, sudah tidak bermain pada level pahala lagi. Mereka adalah orang yang sudah masuk pada kafanaan diri, sehingga cara berfikirnya dan/atau berperilaku karena dan untuk-Nya. maka, ketika mereka berada di dekat kekasihnya, hati terasa bahagia dan damai.
Benar kita tidak bisa melihat kekasihnya secara langsung. Tapi ingatlah, orang yang sedang masuk penyatuan diri dalam alam cinta, semua nya menjelma bayang-bayang diri-nya. Saat anda jatuh cinta kepada gadis Laila, maka melihat rumah nya, kendaraan nya, dan baju nya di document foto, seolah-olah anda melihat secara langsung kekasih anda. Dan spontanitas anda tersenyum, memeluk, dan selalu mencium gambarnya. Anda tidak peduli dengan sekelilingnya yang mentertawakan anda bahkan mungkin menganggap anda gila.
Bagai seorang kekasih yang tersandera oleh ruang dan jarak, bisa memadu cinta kasih dengan surat, email, wa, instagram dan video call. Kadang terasa hambar dengan model begini. Saat sang kekasih menelpon, dan mengajak bertemu, maka anda rela mengeluarkan biaya untuk membeli tiket, dan menghadapi rintangan di perjalan demi sebuah cinta. Saat bertemu, anda mungkin tidak selancar berbicara di telpon. Yang ada tangisan. Tapi tangisan haru tanpa kata bisa mewakili ribuan untaian cinta yang pernah anda tulis melalui surat dan anda ucapkan melalui telpon. Itulah kekuatan cinta sejati.
Lihat lah di dekat Ka’bah, anda bisa melihat wajah-wajah memelas, mata sayu, dan tangan yang senantiasa menengadah ke atas, dan mulut selalu menyebut kekasih nya. rasa sakit yang diderita hilang ditelan kenikmatanya berdzikir menyebut sang kekasih tertinggi; Allah dan Rasul-Nya.
Cinta sudah tidak berbicara fisik lagi. Itu doktrin cinta. Allah pun menyambut anda demikian. Tidak ada lagi istilah manusia berbadan besar dan kecil, tinggi dan rendah. Saat anda bersama dengan-Nya semua nya tunduk kepada anda. Hanya Allah Yang Maha Besar dan akan meninggikan derajat anda dengan kehendak-Nya.
Lihat lah para kekasih Allah, saat mereka berebut mencium Hajar Aswad dan ingin sekali sholat di Hijr Ismail adalah luapan cinta sebagaimana saat mereka bertemu dengan kekasih nya. Jangan anda takut situasi ini, tapi berbahagialah karena anda sedang berdesak-desakan dengan kekasih-Nya, dan orang-orang mendorong anda adalah orang-orang yang mendapatkan syafaatnya dan menjadi tetangga anda di Surga.
Sebagai penutup tulisan ini, Anda boleh berkata bahwa hanya orang-orang berbadan besar yang bisa menggapainya. Saya katakan tidaklah demikian. Tuhan telah menghadirkan di depan saya seorang nenek berumur 60 tahun, kurus, dan seluruh wajahnya sudah berkeriput. Di sekitar matanya yang cekung ada kotoranya. Saat kami sedang menunggu antrian sholat di Hijr Ismail yang sangat menguras energi, ibu tua tadi berkata kepada Askar (Polisi), bahwa dia ingin sholat di Hijr Ismail. Tentu sangat tidak bisa diterima secara akal, saat pintu sudah ditutup karena sudah penuh, dibuka lagi gara-gara permintaan ibu tua tadi. Saya melihat kronologisnya pun ikut tersenyum. Dia berjalan dengan santai menuju Hijr Ismail. orang-orang kekar badan nya pun seolah-olah terbengong melihatnya.
Namun anda mungkin tidak bisa melakukan sebagaimana yang di atas. Anda adalah tipe manusia yang prosedural dalam menerapkan etika kehidupan dalam alam mahabah yang mempunyai kekuatan menahan rasa rindu nya. lalu anda merelakan orang lain mencium Hajar Aswad dan sholat di Hijr Ismail. Mungkin sampai detik ini anda belum bisa melakukan ibadah di dua tempat tersebut, karena ingin sekali memulyakan manusia. Maka, Allah pun mengetahui nya dan mencintai anda jauh lebih besar dari cinta anda kepada-Nya.